Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah masa dimana seorang remaja mulai jatuh cinta mungkin untuk yang pertama kalinya. Tidak jarang remaja SMA yang sudah melakukan yang namanya 'Pacaran'. Hal ini terjadi pada seorang remaja perempuan yang manis rupanya jatuh cinta untuk yang pertama kalinya dengan seorang pria yang tampan rupanya. Mereka saling mencintai, sehingga terjadilah yang namanya 'Pacaran'. Hubungan mereka sudah berjalan 3 tahun yang dimulai saat mereka berada dikelas X. Dan saat mereka berada di kelas XII mereka berencana akan menikah setelah lulus SMA. Tetapi sangat disayangkan, hubungan mereka berakhir setelah lulus SMA. Semua yang telah mereka rencanakan berantakan, tidak ada satu pun yang terwujud.
Dua pasang kekasih ini mengakhiri hubungan mereka bukan karena salah satu dari mereka ada yang selingkuh, akan tetapi hubungan mereka putus karena tidak direstui orangtua. Alasan orangtua mereka tidak merestui karena mereka berbeda keyakinan. Perempuan yang manis rupanya itu beragama islam, sedangkan laki-laki tampan rupanya itu beragama Nasrani. Apa yang bisa mereka lakukan selain memutuskan hubungan dan berserah diri pada Tuhan saat hubungan mereka tidak direstui? Dengan sangat sangat pedih kedua pasangan kekasih itu mengakhiri hubungan mereka.
Satu tahun telah berlalu setelah sepasang kekasih itu memutuskan hubungan. Perempuan pemilik rupa manis akhirnya menemukan jodohnya. Dan laki-laki pemilik rupa tampan juga akhirnya menemukan jodohnya. Setelah menikah perempuan itu diajak pindah ke pulau sebrang oleh suaminya karena suaminya dipindah tugas di pulau sebrang. Laki-laki pemilik rupa tampan juga pindah, hanya saja ia pindah ke kota sebrang. Laki-laki itu pindah tempat tinggal mengajak anak dan istrinya. Ia pindah dikarenakan dipindah tugas di kota sebrang.
Suatu hari, ada suatu kejadian yang menyedihkan dalam hidup perempuan pemilik rupa manis. Ia sangat terpukul dengan kejadian yang menimpanya. Bagaimana tidak? suami yang sangat ia cintai meninggalkannya untuk seumur hidup. Semua ini bukan ia yang menginginkannya, akan tetapi semuanya terjadi atas takdir-Nya. Memang maut dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dan menimpa siapa saja. Dan maut kali ini menimpa suami tersayang perempuan pemilik rupa manis. Apa yang bisa ia lakukan selain bersabar, dan mengikhlaskan kepergiaan suami tersayangnya?
Seminggu setelah kematian suami tersayang, perempuan pemilik rupa manis itu kembali ke kampung halamannya bersama kedua anaknya yang masih kecil. Dan setengah tahun kemudian, laki-laki pemilik rupa tampan itu juga ditinggalkan istri tercintanya. Memang hal ini juga sangat membuat laki-laki pemilik rupa tampan itu terpukul dan sedih. Tapi apa yang bisa ia lakukan saat maut ternyata menimpa istri tercintanya? Ia juga hanya bisa bersabar, dan mengikhlaskannya. Karena semuanya terjadi atas takdir dari-Nya. Ia percaya atas takdir yang menyedihkan akan ada sebuah takdir lagi yang sangat membahagiakannya.
Beberapa bulan kemudian, setelah istri tercinta dari laki-laki tampan itu meninggal, ia dipindah tugas lagi di kampung halamannya. Tanpa sengaja ia bertemu cinta lamanya, saat ia menghadiri reuni SMA. Saat reuni mereka berbagi kontak hp, dan kemudian berbagi cerita. Perempuan manis itu menceritakan suaminya yang meninggal beberapa bulan yaang lalu, dan laki-laki itu juga bercerita soal meninggalnya istri tercintanya.
Berjalannya waktu, mereka kembali akrab, sangat akrab. Dan waktu yang sangat berharga terjadi. Setelah Allah memberikan takdir yang menyedihkan untuk mereka berdua, akhirnya Allah memberikan takdir terindah dalam hidup mereka. Laki-laki pemilik rupa tampan itu menjadi mualaf, dan kemudian menikahi perempuan pemilik rupa manis.Dan kemudian mereka dikaruniai satu anak perempuan yang memiliki paras cantik, dan berakhlak mulia.